Log merupakan suatu gambaran terhadap kedalaman dari suatu perangkat kurva yang mewakili parameter – parameter yang diukur secara menerus didalam suatu sumur. Adapun parameter – parameter yang bisa diukur adalah sifat kelistrikan (spontaneous potensial), tahanan jenis batuan, daya hantar listrik , sifat keradioaktifan, dan sifat meneruskan gelombang suara. Metode perekamannya dengan menggunakan cara menurunkan suatu sonde atau peralatan ke dasar lubang pemboran.
Jenis – jenis log yang sering digunakan :
A. Log spontaneous potensial (SP)
Kurva SP merupakan suatu catatan terhadap kedalaman dari perbedaan potensial antara elektroda permukaan dengan elektroda yang dapat bergerak didalam lubang bor. Pada zona lempung kurva SP menunjukan garis lurus yang disebut “shale base line”. Pada formasi yang permeable kurva SP menjauh dari garis lempung. Pada zona permeabel yang tebal , kurva SP mencapai suatu garis konstan.
Dalam evaluasi formasi log SP digunakan untuk :
q Menentukan jenis litologi
q Menentukan kandungan lempung
q Menentukan harga tahanan jenis air formasi
B. Log Gamma Ray (GR)
Log Gr merupakan suatu catatan terhadap kedalaman dari radioaktivitas alamiah suatu formasi. Log Gamma Ray digunakan untuk :
q Menentukan volume lempung
q Identifikasi litologi
C. Log Resistivitas
Merupakan log elektrik yang digunakan untuk :
q Mendeterminasi kandungan fluida dalam batuan reservoir .
q Mengidentifikasi zona permeable
q Menentukan porositas
Ada dua tipe log yang digunakan untuk mengukur resistiviti formasi yaitu log induksi dan log elektroda.
D. Log Densitas
Log Densitas merupakan suatu tipe log porositas yang mengukur densitas elektron suatu formasi. Dalam evaluasi sumur log densitas berguna untuk :
q Menentukan porositas
q Identifikasi litologi
q Identifikasi adanya kandungan gas
q Menderteminasi densitas hidrokarbon
E. Log Netron
Merupakan tipe log porositas yang mengukur konsentrasi ion hydrogen dalam suatu formasi. Netron energi tinggi yang dihasilkan oleh suatu sumber kimia ditembakkan kedalam formasi. Didalam formasi netron bertabrakan dengan atom-atom penyusun formasi sebagai akibatnya netron kehilangan energinya.
Dalam penentuan pekerjaan evaluasi formasi log netron berguna untuk :
q Menentukan porositas
Log netron dapat mendeteksi porositas primer dan sekunder dalam formasi lempung. Dalam formasi lempungan log netron juga mendeteksi kandungan air dalam partikel- partikel sebagai porositas.
q Identifikasi litologi
Litologi dapat diterminasi dengan menggunakan gabungan log densitas, log netron dan log sonic dalam cross plot M-N atau M/D.
q Indentifikasi adanya gas
Adanya kandungan gas dalam suatu formasi dapat dilihat dengan gabungan antara log netron dengan log densitas. Adanya gas ditunjukkan harga porositas densitas yang jauh lebih besar daripada porositas netron.
F. Log Sonik
Merupakan suatu log porositas yang mengukur interval waktu lewat dari suatu gelombang suatu suara kompresional untuk melalui satu feet formasi.
Dalam evaluasi formasi log sonic berguna untuk :
q Menentukan porositas
Log sonic dapat mengukur harga kesarangan primer namun tidak dapat mengukur porositas sekunder.
q Identifikasi litologi
Litologi dapat dicerminkan dengan menggabungkan log sonic, netron, dan densitas cross plot M-N atau M/D.
Pada pekerjaan seismic cukup sederhana. Dimana energi yang dihasilkan dari sumber yang dipancarkan kedalam bumi sebagai gelombang seismic pada saat bertemu dengan bidang pelapisan berfungsi sebagai reflector dan akan kembali memantul ke permukaan dan kemudian dideteksi oleh geophone yang terdapat dipermukaan bumi. Ada jenis seismic ada 2 macam, yaitu :
1. Seismik bias ( refraction ), digunakan untuk penelitian yang dangkal (< 30 km).
2. Seismik pantul ( reflection ), digunakan untuk penelitian yang dalam (> 30 km).
SEISMIK FACIES
Adalah unit dimana seismic refleksi mempunyai cirri – cirri:
1. Kontinuitas refleksi
2. Konfigurasi refleksi
3. Geometri luar
4. Amplitudo dalam bentuk gelombang
5. Frekuensi
6. Kecepatan interval.
Konfigurasi refleksi adalah bentuk permukaan yang memberikan refleksi.. Teknik intrepetasi mencakup:
1. Korelasi dengan sumur pengikat
2. Penentuan horizon yang dipetakan
3. Tracing atau mengikuti lapisan yang dipetakan sepanjang data seismic yang diberi warna tertentu.
4. Seluruh garis seismic yang telah ditrace, harga two way line ( TWT ) yang didapatkan diplot pada peta dasar seismic dan titik yang sama akan dihubungkan untuk memberikan garis kontur.
STRATIGRAFI SEISMIK
Yaitu cabang dari stratigrafi yang mempelajari pola pengendapan berdasarkan data seismic. Kenampakan – kenampakan yang dipakai dalam seismic stratigrafi adalah :
o Terminasi reflector seismic : onlap, downlap, toplap, erosional truncation.
o Karakter reflector seismic seperti : Kontinuitas , flat, dipping, cliniform.
TIPE-TIPE SEKUEN
1. Tipe-1 sikuen:
Terdiri atas lowstand, trangresive, dan high stand system tracks. Dibatasi dibawahnya oleh tipe-1 ketidakselarasan yang setara.
2. Tipe-2 sikuen:
Terdiri atas shelf margin, Trangresive dan highstand system track. Dibatasi dibawahnya oleh tipe-2 ketidakselarasan yang setara.
3. Tipe-3 ketidakselarasan:Ketika terjadi penurunan muka air laut agak lambat atau sama dengan penurunan dasar cekungan.
Sunday, March 1, 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)